Senin, 19 April 2010

PERDARAHAN ANTEPARTUM


Klasifikasi Perdarahan

  1. Kehamilan muda

Abortus

KET

Mola hidatidosa

  1. Kehamilan lanjut & persalinan

Plasenta previa

Solusio plasenta

Vasa previa

Ruptura uteri

  1. Setelah bayi lahir

Atonia uteri

Retensi plasenta

Robekan jalan lahir

Prinsip

· Tegakkan diagnosis secara cepat

· Kenali sumberdaya dan kemampuan untuk kompensasi

· Resusitasi aktif pada perdarahan massif

· Identifikasi penyebab dasar

· Mengatasi penyebab

Perdarahan Antepartum

§ Definisi

Perdarahan pervaginam antara usia kehamilan 20 minggu hingga melahirkan

§ Insidens

o 2%-5% dari seluruh kehamilan

o Berbagai penyebab perdarahan antepartum

ü solusio plasenta 40% - 1% kehamilan

ü tidak terklasifikasi 35%

ü plasenta previa 20% - ½% kehamilan

ü lesi saluran genital bawah 5%

ü lain-lain

Etiologi Perdarahan Antepartum

1. Serviks

· perdarahan kontak (misalnya: koitus, Pap-smear, neoplasia, pemeriksaan dalam)

· inflamasi (misalnya: infeksi)

· dilatasi dan penipisan serviks (misalnya pada persalinan, serviks inkompeten)

2. Plasenta

· Solusio

· Previa

· ruptura sinus marginalis

· vasa previa

3. Lain-lain - kelainan faktor pembekuan darah

Prosedur Diagnostik

§ Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik - Jangan lakukan pemeriksaan dalam

§ Ultrasonografi

tes pasti untuk plasenta previa

kurang berguna pada solusio plasenta

§ Monitor elektronik janin

untuk menilai kesejahteraan janin dan kontraksi uterus

§ Spekulum

Lakukan pemriksaan USG lebih dahulu jika memungkinkan

jangan lakukan Periksa Dalam

§ Laboratorium

ü Darah Lengkap, GolongaDarah, Rh, Coombs

ü Status koagulasi

aPTT, PT, fibrinogen atau waktu pembekuan

ü 2 - 4 unit PRC yang telah di cross matched

ü bedside clot test

ü Tes Kleihauer-Betke

vaginal dan/atau darah maternal

ü Tes maturitas paru janin jika usia kehamilan <35 mgg

TATALAKSANA - ABC ’s

· Jelaskan pada pasien

· Observasi ibu dan janin

· Infus dengan kateter vena ukuran besar

· Cairan kristaloid

· DPL dan status koagulasi

· Cek golongan darah dan cross match

· Cari pertolongan

Resusitasi Hemodinamik

· Resusitasi dini secara agresif untuk melindungi janin dan organ maternal dari hipoperfusi dan untuk mencegah DIC

· Stabilisasi tanda vital

· Infus kristaloid dengan kateter vena ukuran besar

· Hemoglobin serial dan status koagulasi

· Oksigen à konsumsi meningkat sampai dengan 20% pada kehamilan

Monitoring/Pengawasan Janin

· Posisi lateral meningkatkan curah jantung sampai 30%

· Pertimbangkan amniosentesis untuk tes kematangan paru

· Pemantauan DJJ dan kontraksi (persalinan)

· Monitor berkala sedikitnya 4 jam untuk membuktikan adanya perdarahan janin, solusio, fetal maternal transfusion

Solusio Plasenta

Definisi

Terlepasnya plasenta dari tempat implantasi sebelum waktunya

Klasifikasi

1. Total à kematian janin

2. Parsial à janin dapat mentoleransi terlepasnya 30-50% bagian plasenta

Faktor risiko solusio plasenta

· Hipertensi

· Trauma abdomen

· Penyalahgunaan obat (kokain dan obat bius)

· Riwayat solusio sebelumnya

· Peregangan uterus berlebihan

gemelli, polihidramnion

· merokok, khususnya >1 bungkus /hari

Gambaran klinis solusio plasenta

· Perdarahan pervaginam disertai nyeri, terus menerus

· Adanya faktor risiko

· status hemodinamik mungkin tidak berhubungan dengan jumlah perdarahan pervaginam – (pada jenis concealed)

· Mungkin dapat terjadi gawat janin

· Uterus - nyeri, irritabel, kontraksi atau tetanik

· Dengan USG dapat disingkirkan adanya plasenta previa dan dapat menunjukkan adanya perdarahan retroplasenta

Manajemen solusio plasenta

· Perhatikan tanda-tanda syok à atasi syok

· Nilai pembekuan darah à koagulopati

· Transfusi dg fresh whole blood bila perlu

· Perdarahan banyak:

Jika pembukaan lengkap à VE

Jika blm dlm persalinan à SC

· Perdarahan sedikit-sedang:

DJJ normal atau IUFD à pecah ketuban & dipacu

Gawat janin à persalinan segera atau SC

Plasenta Previa

Definisi

Plasenta menutupi ostium uteri interna atau letak rendah

Klasifikasi

1. Total - seluruhnya menutupi ostium

2. Partial - sebagian menutupi ostium

3. Marginal - cukup dekat dengan ostium sehingga dapat meningkatkan risiko perdarahan pada saat dilatasi dan penipisan serviks

Faktor risiko plasenta previa

Riwayat plasenta previa sebelumnya

Riwayat seksio caesaria atau operasi uterus

multiparitas (5% pada pasien grand multipara)

Gravida tua

Kehamilan multiple

Merokok

Gambaran Klinis Plasenta Previa

· Perdarahan pervaginam, biasanya tidak nyeri ( kecuali pada persalinan)

· Status hemodinamik ibu menggambarkan jumlah perdarahan pervaginam

· Dapat ditoleransi dengan baik oleh janin kecuali jika ibu tidak stabil

· uterus – tidak nyeri, tidak irritabel, lunak

· Dapat menyebabkan letak janin abnormal

· Ultrasonografi memperlihatkan adanya plasenta previa

Manajemen plasenta previa

1. Perhatikan tanda-tanda syok à atasi syok

2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam

3. Pemeriksaan inspekulo dg hati-hati à menyingkirkan kemungkinan lain

4. Resusitasi dg infus RL atau NS

5. Nilai jumlah perdarahan

6. Perdarahan banyak & terus-menerus à SC

7. Perdarahan sedikit atau berhenti, janin hidup, preterm à ekspektatif & pematangan paru

Ruptura uteri

Penatalaksanaan

  • Laparotomi segera dengan kemungkinan histerektomi
  • Transfusi darah
  • Bersamaan dengan itu :

Hidrasi dengan cairan IV

Kosongkan kandung kemih sebelum operasi

Antibiotik profilaktik: ampisilin 2 g IV, satu dosis

Perhatikan tanda-tanda syok

Simpulan

· Nilai keadaan ibu dan stabilitas

· Nilai apakah janin dalam keadaan baik

· Resusitasi yang tepat

· Nilai penyebab dari perdarahan – hindari periksa dalam

· Tatalaksana ekspektatif jika sesuai

· Terminasi kehamilan jika ada indikasi ibu atau janin

Vasa Previa

Definisi

· Pembuluh darah pada selaput ketuban berjalan melewati servix

· Insersi velamentosa atau lobus suksenturiata

Komplikasi

ex-sanguinasi setelah amniotomi

Diagnosis

· Apt test - Kleihauer test dari darah vagina

· Bradikardia janin (terminal) berawal takikardia atau sinusoidal

Prognosis

Mortalitas janin sebesar 50-70%

Vasa previa
(insersi tali pusat velamentosa)

· Bila selaput ketuban pecah, pembuluh darah bisa pecah dan menyebabkan perdarahan.

· Pada kasus tersebut, perdarahan berasal dari sirkulasi janin & menyebabkan kematian janin bila tidak segera dilahirkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar